Manfaat Family Traveling, via dokumentasi pribadi dan canva |
Family traveling itu menyenangkan dan ternyata bermanfaat untuk kesehatan mental. Soalnya yang saya rasakan selepas traveling meski melelahkan selama perjalanan, bisa membuat hati bahagia apalagi kalau travelingnya ke tempat bernuansa alam. Yang tadinya stress atau jenuh karena rutinitas bisa bersemangat kembali menyambut hari esok.
Kesehatan mental ini sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Ada pepatah mengatakan kalau "Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat."
Seseorang yang sehat mentalnya, ternyata punya risiko kecil terkena penyakit kronis, diantaranya stroke, jantung dan Diabetes tipe 2.
Adanya gangguan kesehatan mental bisa berakibat fatal seperti menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara serius. Jangan menghubungkan kurangnya Iman dengan seseorang yang sedang sakit secara mental, ya, karena ini berhubungan dengan kesehatan pikiran, perasaan dan sikap seseorang.
Tentang kesehatan mental, penyebab dan gejalanya
Seseorang yang memiliki sehat secara mental akan merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional, maupun sosial. Kesehatan mental ini cukup berpengaruh terhadap cara berpikir seseorang berpikir, merasakan, melakukan tindakan, membuat keputusan, dan melakukan interaksi dengan orang lain di sekitarnya.
Orang dengan kesehatan mental yang baik mampu beraktivitas dengan produktif dan bisa mengembangkan potensi diri terbaiknya. Ia juga memiliki pikiran yang positif dan mampu berpikir jernih ketika menghadapi suatu permasalahan, selain itu kehidupan sosial mereka juga baik karena mampu berkomunikasi dengan baik, dapat bergaul dengan mudah dan punya circle pertemanan yang sehat.
Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental disebabkan oleh banyak faktor diantaranya faktor keturunan, trauma di masa lalu, pernah menjadi korban pelecehan seksual atau pelecehan fisik, gaya hidup yang tidak sehat, atau mengalami kecelakaan dan menyebabkan cedera pada otak.
Berdasarkan gejalanya, penyakit atau gangguan mental terdiri dari psikotik dan nonpsikotik. Gangguan secara psikotik membuat penderitanya mengalami delusi (percaya terhadap hal yang belum tentu benar) dan halusinasi (sulit membedakan mana realita atau khayalan). Gangguan psikotik diantaranya bipolar dengan gejala psikotik, depresi berat dengan gejala psikotik, gangguan delusi dan skizoprenia.
Gangguan secara non psikotik mengalami gangguan perasaan atau memiliki pola pikir, hal ini disebabkan stres dan trauma. Beberapa kasus gangguan mental nonpsikotik diantaranya depresi, gangguan kecemasan, fobia, serangan panik atau Obsessive-compulsive disorder (OCD).
Segera cari bantuan pihak ahli jika mengalami gejala gangguan mental atau memiliki keluarga maupun kerabat yang memiliki masalah mental health. Tidak perlu malu datang ke psikolog atau psikiater. Gangguan kesehatan mental bisa ditangani dengan tepat dan membuat penderitanya bisa menjalani hidup lebih baik dan berbahagia.
Manfaat family traveling untuk kesehatan mental
Setelah menikah otomatis jika ingin bepergian atau berwisata mengajak pasangan dan anak untuk traveling. Family traveling ini biasanya saya lakukan ketika merasa jenuh atau sedang ingin mencari suasana baru. Ternyata ada beberapa manfaat family traveling terhadap kesehatan mental, diantaranya:
1. Menurunkan risiko gangguan psikologis
Dengan family traveling bisa mengurangi perasaan stress atau gangguan psikologis lain seperti menurunkan kecemasan, rasa tertekan atau depresi, karena liburan bersama keluarga bisa mengurangi perasaan tertekan karena tuntutan pekerjaan dan membuat Kita menjauh sementara dari aktivitas atau pekerjaan yang memicu produksi kortisol atau hormon penyebab stress.
2. Mempererat hubungan kekeluargaan
Dengan adanya famtrip, bisa mempererat hubungan kekeluargaan karena kebersamaan atau quality time saat traveling. Kita bisa saling bercengkrama, bercerita dan melakukan banyak aktivitas bersama.
3. Menciptakan kenangan dan rasa bahagia
Family traveling bisa membuat perasaan bahagia saat berkumpul bersama keluarga. Setelah berlalu pun traveling bisa menciptakan kenangan tersendiri dan tak terlupakan. Rasanya bahagia bisa menghabiskan waktu bersama keluarga saat family traveling.
4. Membuat lebih bersemangat dan jadi moodbooster
Bepergian bersama keluarga bisa jadi moodbooster alias memperbaiki mood. Yang tadinya kurang bersemangat, bisa lebih bersemangat lagi. Setelah traveling biasanya membuat Kita menjadi lebih produktif dan kreatif.
Family traveling memang menyenangkan dan dapat mempererat hubungan antar keluarga. Cerita saat family traveling juga membahagiakan dan membuat kenangan tersendiri bagi setiap keluarga, seperti cerita Mba Siska dalam blognya di Kamar Kenangan.
Itulah beberapa manfaat family traveling untuk kesehatan mental. Share juga dong, Sahabat Traveleannie tentang pengalaman traveling bersama keluarga yang paling berkesan!
Salam,
Tadi siang saya membaca obat penyakit fisik itu adalah pikiran yang sehat. Jadi, menarik kesimpulan bahwa kesehatan mental sebetulnya lahir dari pikiran yang sehat. Menjaga supaya pikiran gak banyak cabang dan akhirnya malah menyakiti diri sendiri hingga fisik jadi sakit, banyak macamnya ya. Salah satunya family traveling. Selain menjaga mental juga mempererat hubungan kekeluargaan, benar sekali Mbak. Makasih sharingnya.
BalasHapusSekarang apa apa kalau piknik dikaitkan sama healing. Ada benarnya juga sih ya. Kalau hati senang, jiwa tenang, aktivitas lancar, insyaallah semuanya aman terkendali
BalasHapusFamtrip mmg menyenangkan. Punya banyak manfaat positif juga. Tidak harus jauh2, karena dengan eksplorasi daerah sekitar pun bisa mendapatkan hal2 baru. Tentunya juga karena menyesuaikan dengan budget keluarga hehehe. Jangan sampai habis traveling malah dompet kering dan mesti ngutang :D
BalasHapusBener banget ini. travelling itu kunci healing diri sendiri. Apalagi nih travellingnya bareng sama keluarga. Wahh seneng bgt meskipun cuma beberapa jam.
BalasHapusFamily traveling banyak banget manfaatnya, hubungan ortu dan anak.makin eratmelatih kerjasama, disiplin waktu, mengenal berbagai medan dan masalah yg di hadapi ketika traveling mandiri tanpa travel, menumbuhkan rasa syukur, empati, menghormati perbedaan dan madih banyak lagi.
BalasHapusSetuju, traveling itu buatku 'obat' dari segalanya. Selain untuk kesehatan mental, bisa ngobatin patah hati juga hahaa pengalaman! Tapi emang yang paling penting dari dirinya juga harus menerima dan bisa lepasin semuanya, biar plong.
BalasHapusDuh jadi kangen traveling nih, sejak pandemi belum pernah jalan2 lagi. Ke luar kota maksudku hehe. Kalau di sini sementara ini paling kami ngidernya jabodetabek, main ke taman2 atau lihat2 area2baru :D
BalasHapusYg penting kalau traveling persiapkan fisik, mental, dan budget shg pas kembali beneran bisa healing2 yang bikin sumpek sblm jalan2 yaa :D
can't agree more.. traveling itu lebih dari sekedar jalan dan pergi melihat satu tempat, tapi ada banyak manfaat dan hal positif yang didapat. I miss traveling indeed
BalasHapusSaya memang lebih suka jalan sama keluarga daripada dengan orang lain. Mungkin karena dengan keluarga udah tau karakter masing-masing. Jadi dapat aja kliknya.
BalasHapusSetuju sekali mbak. Family trip ini selain menyenangkan, pastinya bikin mempererat satu sama lain ya. Rasanya menyenangkan kalau bisa our time di tempat yang asik.
BalasHapusSelain segi kesehatan juga menjaga kekompakan keluarga sehingga membangkitkan rasa cinta
BalasHapusJujur ya aku jarang banget melakukan family Travelling. Mentoknya di budget dan transportasi. Kami sekeluarga ber-5, naik motor udah nggak muat lagi. Naik taksi online , lumayan juga kan ongkosnya. Palingan pilih tempat yang Deket aja kalau pergi sama keluarga. Memang ya kesehatan mental tumbuh dari perasaan-perasaan bahagia dan semangat, otomatis nular juga ke anggota keluarga lainnya.
BalasHapusJadi inget teh Lia, kalau zaman aku kecil dulu, paling maleeess banget diajakin travelling bareng keluarga besar. Rasanya aku gengges gituloo..
BalasHapusEnakan di rumah atau sama temen-temen, jalan-jalan sendiri.
Biasanya remaja sih ya..
Uda mulai males-malesan kumpul sama keluarga besar.
Melakukan family Travelling tak hanya menjadi kegiatan yang mempererat hubungan antar anggota keluarga saja ya mbak, tetapi juga baik untuk menjaga kesehatan mental
BalasHapusAku sih menikmati semuanya, mau itu fam travelling atau solo traveling, oke oke aja selama dananya ada. Hahahaha. Enaknya fam travelling itu juga bisa sekalian kasih pengalaman baru buat anak sih.
BalasHapusTravelling itu memang mood booster banget sih ya. Ga cuma untuk orang dewasa tapi juga untuk anak-anak
BalasHapusjadi pengen travelling juga. aku paling banter staycation aja mak secara kalau traveling takut lama kasian les ama sekolah anak-anak
BalasHapusAku kalo family traveling masih ada bocil di bawah 5 tahun berasa cuma pindah momong mbak.hehe malah capek banget kalau anak rewel. Tapi kalau anak2 udah gedean udah di atas 5 tahun udah lumayan lah
BalasHapusKarena banyak alasan, aku jarang pergi keluar kota sama keluarga. Paling saat kondisi khusus sih. Tapi setuju bahwa travelling itu walaupun cape, tetap menyenangkan. Otak jadi lebih segar
BalasHapusSetuju banget deh. Walopun istilah healing untuk nyebut traveling kurang tepat, tapi manfaatnya untuk jiwa memang gak bisa disepelekan ya. Walopun badan capek, ada kepuasan tersendiri yang bikin tenang. Duh jadi kepengen traveling deh. 😁
BalasHapus